This is the default blog title

This is the default blog subtitle.

Pentingnya Wisata Halal di Jepang!

Pentingnya Wisata Halal di Jepang!

Saya adalah orang yang cukup beruntung tahun ini, bagaimana tidak, saya mendapatkan kesempatan pesiar ke kota Sapporo, Jepang untuk menghadiri konferensi. Ini memang kesempatan yang luar biasa. Selain banyak belajar dari teman-teman disana, yang enggak kalah menarik pasti ada kesempatan berwisata, alias jalan-jalan! Apalagi Sapporo adalah salah satu kota teramai di Jepang yang dikunjungi turis dari berbagai negara, salah satu yang paling banyak ya orang Indonesia.

Kali ini saya dan teman saya, Arum ( 1 tim) dapat kesempatan ke Sapporo bulan Maret, berarti masih ada saljunya, yeay! Semua persiapan sudah di pack, mulai dari winter coat, sarung tangan, sepatu boods (yang baru beli he he), dan yang pasti shawl, biar keliatan lebih cantik pas di foto! Yes, I was so ready to go!

Jepang memang negara yang sangat ramah sama turis (kata temen-temen yang pernah kesana sih gitu). Pas sampai di Chitose International Airpot Sapporo, kita langsung ke pusat informasi yang nyediain banyak peta buat turis, mulai dari peta kota, peta landmark, sampai tempat-tempat belanja. Ga perlu kahwatir bakal nyasar, tata kota Sapporo juga enggak terlalu sulit dipahami.

Hal yang juga biasanya saya siapin kalau mau ke luar negeri adalah tentang transportasi di sana. Kaya harus naik apa dari bandara ke tempat penginapan, jenis transportasi apa aja yang bisa digunakan, jam berapa beroperasi sampai harga tiketnya (biar ga ribet pas udah sampai  disana). Alhasil, di Sapporo kita bisa naik JR express atau bis dari bandara ke Sapporo. Nah kalau mau keliling kota, jalan enak sih, tapi kalau ga mau cape disana ada Tramp (di wilayah tertentu aja), sama Subway dan Bus. Tiketnya juga bisa beli langsung di stasiun, kalau Bus tinggal bayar di dalam (ga ribet ko!).

Nah, kalau persiapan sudah di pack, tinggal berangkat dong. Karena Cuma ngabisin waktu 3 hari disana, saya ga banyak bawa barang termasuk makanan. Paling cuma snack aja kaya cokelat dan biskuit buat di perjalanan, sama mie juga (buat jaga-jaga hehe). Kita juga udah nge-list tempat-tempat yang mau kita kunjungi biar ga buang waktu dan semua list bisa kesampaian 😀

Tanukikoji Shopping Arcade

Baca juga tempat-tempat menarik di Jepang http://www.cheria-travel.com/2016/04/paket-tour-jepang-muslim-friendly-cheria.html 

Sampailah di Sapporo! Pas sampai sini udah kebayang mau kemana aja dan makan apa aja, kita lebih milih explore sendiri biar bebas! Yang pasti enggak boleh kelewat adalah wisata kuliner. Selain memang saya suka masakan Jepang, Sapporo juga terkenal sama kulinernya yang khas kaya Ramen, Cheese Cake, Seafood terutama lobster, dan masih banyak lagi. Saya sama Arum udah niat banget makan Ramen sebelum berangkat (kaya apa ya Ramen asli dari empunya).

Tapi sayang, ga semua bisa dimakan 🙁 Permasalahnnya adalah makanan-makanan favorit itu enggak halal. Teman-teman pasti udah tau makanan engga halal itu kaya apa, lets say mengandung babi atau olahannya dan ga ada lambang halal nya. Hayoloh gimana nih! kita lupa kalau kebanyakan menu makanan di Jepang kebanyakan mengandung ekstrak atau olahan babi, apalagi yang berkuah.

Alhasil, sampai Sapporo kita cukup kesulitan cari tempat makan. Sepanjang jalan kita banyak lewat kedai-kedai makanan, tapi semuanya juga menjual makanan enggak halal. Kita jadi ragu-ragu setiap mau masuk ke tempat makan (perut udah keroncongan juga masih jalan terus cari tempat makan yang kira-kira halal).

Kita akhirnya nyoba ke mini market serba ada. Disana ada macam-mcam makanan termasuk nasi lengkap sama lauknya (bento). Tapi, label dan ingridientsnya bahasa Jepang, Oh My God, I Couldnt readt that! Dan ga ada lambang halalnya! Nah yang lebih bikin ragu lagi adalah, makanan-makanan ringan pun termasuk dessert atau cake taunya juga mengandung ekstrak atau bahan yang enggak halal.

Setelah agak ribet nanya ke penjualnya, kita memutuskan untuk beli onigiri atau nasi kepal yang isiannya telur ikan aja (mudah-muahan halal!). Karena masih lapar, aku beraniin aja beli bento chincken (I hope it was halal).

Besoknya, setelah ketemu teman-teman yang stay di Jepang, mereka nyaranin kita makan di kedai tempura (mereka bilang menu ini tidak mengandung sesutau yang gak halal, padahal di kedai itu sendiri ada menu makanan engga halalnya). Enggak apa deh, makan aja (Again, I hope it was halal)!

Hari terakhir, keliling Sapporo udah lumayan puas walaupun pengen banget balik lagi karena masih banyak tempat bagus dan unik yang ga sempat kita kunjungi. Yang sedihnya juga, kita akhirnya gagal nyobain makan Ramen, padahal katanya ada satu tempat yang jual Ramen halal, tapi tempatnya agak jauh dan kita ga punya banyak waktu kesana. Makan ramen ala Jepang pun gagal 🙁

Walaupun enggak makan disana, foto aja di depan kedai ramen (lihat gambar bannernya deh)!

Urusan makan agak was-was memang, beberapa teman ada yang nekat bawa bekal (masak sendiri) keman-mana (repot juga ya). Nah, kita lumayan beruntung karena nemuin satu kedai Arab yan jual makanan-makanan halal, tapi sayang makanan yang dijual makanan khas Timur Tengah, bukan makanan khas Jepang. Even that was okey, we still wanted Japanesse food so badly!!

Wisata di negara yang minoritas muslim memang cukup sulit, enggak cuma soal makan tapi juga untuk urusan beribadah. Ini juga sih yang lupa kita persiapin (dikira makanan halal gampang aja ada). Mesjid apalagi mushola sulit banget dicari. Sampai di staisuin Sapporo kita (to be honest) sempet ngelewatin shalat karena ga nemuin mushola atau tempat sepi dan bersih buat shalat, ohya wudhu juga susah 🙁

Di Sapporo, kita juga ga nemuin mushola di pusat perbelanjaan kaya Tanukikoji atau daerah Odori Park. Kita akhirnya ke mesjid yang lumayan jauh dari Sapporo Station (sebenarnya mungkin ada yang lebih dekat tapi kita engga tau).

Dari pengalaman ini, saya sadar bahwa memang enggak mudah wisata ke negara yang bukan mayorias muslim. Selain wisata kuliner yang enggak puas, beribadah pun cukup terganggu.  Perjalanan memang kurang begitu nyaman. Apalgi harus ngabisin waktu Cuma buat cari tempat makan (sayang kan Cuma sebentar).

Baca juga paket tour wisata halal Eropa http://www.cheria-travel.com/2016/04/paket-tour-eropa-muslim-friendly-promo.html

Seneng deh ketemu Masjid di Sapporo 😀

Dari situ, saya belajar kalau konsultasi sama travel yang mengerti wista halal memang penting dilakukan sebelum keberangkatan. Selain kita tahu informasi seputar tempat wisata, kita jadi lebih tahu tentang tempa-tempat makan halal yang bisa kunjungi di lokasi kita berwisata dan yang paling penting adalah tempat ibadah.

Setelah pengalaman ini, saya baru melek yang namanya wisata halal. Untung sih perjalanan kemarin sama teman-teman yang masih bisa kompromi, kalau bareng keluarga dan tanpa persiapan wisata halal kebayang deh bakal ribet kaya apa! Next time, kalau berangkat ke Jepang atau kota lain yang pendudukya minoritas muslim sebaiknya memang konsultasi seputar wisata halal.

Salah satunya yang pasti tahu itu travel agent.  Misalnya Cheria Travel yang merupakan spesialis paket tour wisata halal. Kalau baca-baca di blognya, Cheria Trevel juga udah punya paket wisata ke Jepang (pas banget nih) dan berbagai paket wisata halal menarik lainnya. Destinasi dan fasilitasnya juga sudah diatur, jadi kita tinggal request maunya apa dan berangkat aja! Bisa berwisata dan nyaman dalam hal beribadah dan makan penting banget, kita bisa lihat banyak hal yang sudah dipersiapkan sama Cheria Travel. Travel yang ngutamain wisata halal yang terjamin masih jarang di Indonesia, nah I belive this travel agent can help so much to make perfect holiday tour for our family! Let’s check the review!

Baca lebih lengkap info menarik wisata halal Cheria Wisata Tour Travel Halal Terlengkap di Indonesiahttp://www.cheria-travel.com


Lomba Menulis Artikel Cheria Wisata

Facebook Comments

About Renni N. S Gumay

Seorang akademisi yang memiliki minat dalam jurnalistik dan tertarik pada isu politik, keamanan, pertahanan dan kemanusiaan.