This is the default blog title

This is the default blog subtitle.

Alasan Sesungguhnya Serangan AS di Suriah

Alasan Sesungguhnya Serangan AS di Suriah

Amerika Serikat pada bulan April 2018 meluncurkan serangan rudal kepada pemerintah Suriah, alasan yang mereka pakai adalah peringatan terhadap Suriah yang menggunakan senjata kimia.

Dibalik alasan tersebut, Apa alasan sesungguhya Amerika Serikat terlibat dalam perang Suriah?

Mencegah Kemenangan Rezim Assad

Setelah peperangan yang melelahkan selama 7 tahun, pemerintah Suriah perlahan dapat membebaskan kawasan yang direbut pemberontak. Sekitar 8,000 pemberontak di sekitar ibukota Damaskus dapat dikalahkan dan telah dievakuasi.

Berikut juga kelompok ISIS yang telah dikalahkan pemerintah Suriah pada tahun 2017 lalu. Seluruh lokasi kekuasaan ISIS telah sepenuhnya dibebaskan, dan pemerintah telah memegang kendali penuh atas daerah-daerah tersebut.

Dengan dikalahkannya ISIS, maka Amerika tidak lagi memiliki alasan untuk mengejar teroris di Suriah seperti di masa lalu, oleh karena itu Amerika terdesak untuk menyerang pemerintah Suriah secara langsung.

Kemenangan rezim Assad akan menjadi bukti bahwa militer Suriah dan aliansinya dapat menjaga kekuasaan mereka di Suriah. di lain pihak kemenangan tersebut merupakan kekalahan bagi pihak Amerika dan aliansinnya yang telah membiayai dan melatih berbagai kelompok pemberontak di Suriah.

Tugas lama AS yang belum tuntas

Amerika telah terlibat dalam konflik Suriah bahkan sebelum konflik tersebut dimulai. Keterlibatannya yaitu pada pembiayaan oposisi, demonstrasi, mempersenjatai kelompok pemberontak, hingga operasi militer. Keterlibatannya Amerika telah mengeluarkan banyak biaya. Belum lagi saat ini masih terdapat 2000 pasukan Amerika di Suriah.

Melanjutkan peperangan adalah hal yang menjadi pilihan Amerika saat ini. Selain untuk menyelesaikan agenda yang telah mereka mulai sejak lama, melanjutkan serangan juga akan menjaga kepercayaan seluruh negara-negara aliansi Amerika yang telah mendukung operasi militer ini.

Peperangan Proxy

Suriah merupakan aliansi kuat Rusia pada kawasan Timur tengah, Rusia juga memiliki markas militer di Suriah sehingga keamanan Suriah merupakan prioritas mereka. Rusia telah berkomitmen mendukung pemerintah Assad melalui berbagai dukungan militer dan diplomasi.

Iran sebagai aliansi Suriah juga telah menunjukkan komitmen mereka disana, melalui Milisi Hezbollah dan Militer mereka, Iran telah mendukung pemerintah Assad melawan kelompok pemberontak dan teroris.

Ketegangan hubungan antara AS dengan Rusia dan Iran, menjadikan Suriah sebagai medan pertarungan bagi mereka, peperangan proxy juga terjadi sebagai bentuk persaingan geopolitik diantara mereka.

Melindungi Koalisi AS di Timur Tengah

Israel yang merupakan koalisi Amerika, akan terancam dengan Suriah yang kembali menguat bersama dengan Iran, Hezbolah, dan Rusia. Kemenangan Assad akan memungkinkan pembentukan markas militer Iran di Suriah dan dibentuknya poros Iran-Suriah-Lebanon yang akan memungkinkan menjadi jalur peredaran senjata dari Iran ke Hezbolah. Kelompok-kelompok tersebut merupakan musuh Israel.

Israel juga memiliki sejarah hubungan yang kelam degan Suriah. Pada tahun 1973, Suriah dan aliansinya pernah melakukan invasi militer secara mengejutkan ke Israel.

Koalisi lain Amerika di Timur Tengah adalah Arab Saudi. Saudi menentang pemerintah Assad dan mendukung terjadinya perubahan rezim. Saudi juga telah memutuskan hubungan diplomasi dengan Suriah sejak tahun 2012. Saudi mendukung serangan militer AS pada tahun 2018 kepada pemerintah Suriah. Saudi berkepentingan untuk meruntuhkan aliansi Suriah dengan Iran dan negara-negara Shia lainnya, sekaligus menjadi penguasa pada kawasan Timur Tengah.

Facebook Comments