This is the default blog title

This is the default blog subtitle.

Apakabar ISIS? Strategi dan Kapasitas ISIS pada 2018

Apakabar ISIS? Strategi dan Kapasitas ISIS pada 2018

Akhir tahun 2017 ditandai dengan kekalahan ISIS di berbagai tempat termasuk di Iraq dan Suriah. Mereka telah terusir dari Mosul dan Raqqa yang mana kedua kota tersebut merupakan pusat pemerintahan kekhalifahan mereka. Pemerintah Iraq juga menyatakan bahwa perang melawan ISIS telah berakhir pada Oktober 2017.[1]

ISIS merupakan salah satu ancaman terorisme global paling mengerikan semenjak mencapai kejayaannya pada 2014, kekuatan dan kemampuan manajerialnya membuat kelompok ini disegani.

Lalu, bagaimanakah masa depan ISIS, masih relevankah ancaman global jihad mereka?

ISIS merupakan organisasi milisi islam paling kaya dan kuat, kelompok ini mempunyai akar dari organisasi al-Qaeda, ISIS menggapai popularitas internasionalnya pada 2014 dengan mendirikan negara kekhalifahan di atas tanah Suriah dan Iraq dengan luas wilayah seluas Great Britain. [2] Pada 2014 jumlah milisi mereka mencapai 70ribu personil[3], kemampuan mereka didukung pula dengan peralatan tempur canggih hasil rampasan.[4]

Popularitasnya di kalangan milisi radikal membuatnya mendapatakan banyak bantuan, bantuan yang datang berupa pasukan milisi asing, dukungan dana, hingga pengakuan afiliasi dari berbagai kelompok milisi di berbagai benua. Kelompok afiliasi mereka terdapat di Yemen, Pakistan, Afghanistan, Mesir, Somalia, Filipina, Libya, dan beberapa negara lain.

Runtuhnya ISIS

Pada perkembangannya ISIS tidak hanya mendapatkan dukungan, tetapi juga penolakan dari berbagai kelompok milisi saingannya, ditambah gempuran negara-negara seperti Amerika, Rusia, Suriah, dan Iraq. Pada 2017 ISIS mendapat kekalahan besar dengan direbutnya kembali wilayah yang mereka klaim sebagai pusat pemerintahan, ribuan milisi mereka mati di medan perang sedangkan ribuan lainnya terpaksa harus melarikan diri ke berbagai tempat, termasuk kembali ke negara asal mereka.

Potensi ancaman saat ini

ISIS tidak sepenuhnya dikalahkan dan masih mampu melakukan serangan sebagai aksi balas dendam atas kekalahannya. Ataupun melakukan pengeboman meskipun mereka tidak memiliki kendali wilayah. Sepanjang Januari hingga Maret 2018 masih terdapat 67 serangan teror ISIS di seluruh dunia.[5]

Salah satu kekuatan ISIS adalah ideologi kekhalifahan yang ada dalam anggota mereka. Ideologi mempengaruhi keberanian mereka untuk bertarung hingga mati tanpa takut. Selain itu mereka juga menganggap pihak-pihak yang berbeda dari mereka sebagai musuh.

Internet menjadi opsi untuk melanjutkan upaya jihad mereka. Dengan Internet, ISIS dapat membentuk kekhalifahan di mana saja, dan menginspirasi kelompok radikal lain ataupun Individu untuk melakukan serangan.

Dengan kalahnya pusat kota mereka, Arus milisi asing sudah menurun drastis, milisi lokal yang bertarung di Suriah dan Iraq diperkirakan hanya tersisa beberapa ribu.[6] Dimanapun keberadaan mereka, mereka masih bisa melakukan serangan, bahkan jika Baghdadi, sang kalifah telah terbunuh, pemimpin lainnya akan dapat saja mengisi posisi tersebut.

Milisi ISIS yang melarikan diri ke berbagai daerah tidak bisa dianggap remeh semenjak mereka telah memiliki kemampuan militer yang tinggi dengan pengalaman pertempuran yang mencukupi.

Selain itu banyaknya kelompok afiliasi ISIS di berbagai negara menunjukkan bahwa ISIS masih memiliki kekuatan dan ancaman yang besar. Dengan kelompok yang tersebar ISIS masih bisa melancarkan berbagai serangan secara terpisah di berbagai tempat.

Perubahan Strategi

Setelah ISIS mendapatkan kekalahan besar dan kehilangan wilayah pemerintahan, ISIS masih akan melakukan serangan, ISIS ingin menunjukkan bahwa mereka masih memiliki kemampuan untuk bertarung dan menebarkan teror. Meskipun kekuatan mereka tidak sekuat di masa lalu.

Shiraz Marez, International center for the Study of radicalization, meyakini bahwa akan ada 8perubahan bentuk. ISIS awalnya berupa kelompok pemberontak hingga menjadi sebuah negara tidak resmi. Dengan keadaan hilangnya wilayah mereka kembali menggunakan teknik pemberontakan.[7]

ISIS diperkirakan akan lebih memilih untuk melakukan aksi-aksi asimetris dan menghindari peperangan secara terbuka dalam jumlah besar.[8] Jika sebelumnya mereka melaksanakan peperangan terbuka di pusat perkotaan, kedepan diperkirakan mereka akan cenderung bersembunyi pada kawasan pedesaan. Taktik yang mungkin dilakukan adalah bom bunuh diri dan serangan sniper pada rakyat sipil. Strategi pertempuran geriliya juga mungkin dilakukan untuk menebarkan teror, seperti dilakukannya serangan mendadak

Seperti sebelumnya ISIS juga akan memanfaatkan konflik-konflik lokal untuk memanfaatkan milisi setempat dan menjadikannya tempat persembunyian, kondisi keamanan yang lemah karena konflik mempermudah masuknya ISIS ke suatu negara, hal tersbut terjadi di Yemen, Afghanistan, Sinai, dan Libya.

Kemungkinan lain dengan kekuatan mereka yang semakin lemah dan posisi yang dipukul mundur, ISIS mungkin saja akan semakin meredup dalam jangka panjang. kemungkinan lainnya adalah mereka dapat bertahan seperti Al-Qaeda yang mampu mengatasi kekalahannya pada tahun 2007 ketika digempur oleh Amerika dan memilih menunggu dan menghimpun kekuatan sampai masih kuat hingga saat ini dan mempengaruhi terbentuknya ISIS.

Streategi lain untuk melanjutkan perjuangan jihad global ISIS adalah dengan mencari perlindungan di tempat lain dimana afiliasi ISIS kuat seperti di Afrika dan Asia Timur. Dengan pilihan ini mereka diprediksi akan menghimpun kekuatan untuk melancarkan serangan di masa depan.[9]

 

Sumber Rujukan

[1] https://www.nbcnews.com/storyline/isis-terror/isis-will-remain-threat-2018-experts-warn-n828146

[2] https://www.washingtonpost.com/news/worldviews/wp/2014/09/12/heres-how-the-islamic-state-compares-to-real-states/?utm_term=.ab2d3cc4a531

[3] https://www.thenational.ae/opinion/comment/isil-and-the-numbers-game-what-exactly-is-the-size-of-its-army-1.670132

[4] https://www.militaryfactory.com/smallarms/weapons-of-isis.asp

[5] https://storymaps.esri.com/stories/terrorist-attacks/?year=2018

[6] https://www.nytimes.com/2018/02/04/world/middleeast/isis-syria-al-qaeda.html

[7] https://www.nbcnews.com/storyline/isis-terror/isis-will-remain-threat-2018-experts-warn-n828146

[8] https://www.nytimes.com/2018/02/04/world/middleeast/isis-syria-al-qaeda.html

[9] https://www.nytimes.com/2018/02/04/world/middleeast/isis-syria-al-qaeda.html

Facebook Comments