This is the default blog title

This is the default blog subtitle.

Sejak Dulu UMKM Telah Menjadi Spirit Ekonomi Nasional

Sejak Dulu UMKM Telah Menjadi Spirit Ekonomi Nasional

Yogyakarta, RuangRakyat — Selama ini ekonomi nasional selalu dilihat dari kacamata  ekonomi makro. Kali ini Ruang Rakyat akan membahas sejarah ekonomi mikro yang tahan terhadap tekanan krisis global. Sudah banyak penelitian yang membuktikan ekonomi skala kecil yang berhasil memberi nafas dan menstimulus dalam kehidupan perekonomian di Indonesia. Kriris selalu memiliki dampak domino kepada sektor usaha, tidak sedikit perusahaan yang gulung tikar pasca terjadinya krisis ekonomi. Namun sejarah mencatat bahwa usaha yang dapat bertahan cukup kuat dari krisis banyak diantaranya berasal dari usaha kecil menengah.

Great Depression 1930 USA

Adalah Anne Booth  seorang sejarawan yang cukup terkenal dengan tulisannya mengenai depresi ekonomi tahun 1930 yang dikenal juga dengan istilah depresi panjang. Booth menjelaskan bahwa terjadi penurunan harga produk bahan mentah ekspor karena kelebihan produksi serta bangkrut dan ditutupnya Wallstreet. Disisi lain hal ini juga terjadi akibat dari sistem Invisible hand yang dicetuskan Adam Smith. Hindia Belanda nama lain Indonesia pada saat itu merupakan negara eksportir besar yang menjual bahan mentah terutama karet dan minyak mendapatkan dampak cukup besar dalam krisis ini.

Kala itu  sistem pertukaran masih menggunakan standar emas sehingga pemulihan dari krisis lebih lama dari pada daerah lainnya di Asia Tenggara. Kebijakan untuk mengurangi produksi menyebabkan beberapa perusahaan bangkrut sehingga harus memecat banyak buruh. Meskipun industrialisasi mulai berkembang , tetapi sektor agrikultur yang menyuplai bahan mentah yang kemudian menjadi bahan ekspor adalah pemasukan utama devisa negara yang merupakan kunci ekonomi pada saat itu.

Pekerja Thailand Protes Krisis Ekonomi

Dibandingankan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara, Indonesi negara yang mendapat dampak terburuk dari krisis 1998. Robert Wade seorang sejarawan yang menuliskan tentang krisis moneter, dalam tulisannya yang berjudul The Asian Dept and Development Crisis of 1997: Causes and Conssequences, World Development, menurutnya krisis terjadi akibat kesalahan spekulasi mengenai usaha manufaktur di Thailand sehingga hutang yang besar sulit dibayar. Masalah ini menyebabkan krisis di Thailand yang memiliki efek domino di negara lain seperti Indonesia yang mulai krisis pada Agustus 1997. Indonesia yang terkena krisis ini karena korupsi yang sangat parah dilakukan pemerintah membuat investor asing menarik sahamnya. Hutang kepada luar negeri yang sangat banyak dan tidak terkontrol dilakukan oleh pihak swasta.  Hal yang membuat Indonesia semakin terpuruk dalam waktu yang lama adalah tidak adanya tabungan yang membuat pemulihan berjalan lama. Titik puncak keterpurukkan ini tergambar saat nilai Rupiah hampir mencapai Rp 17.000 per satu dollar AS yang sebelumnya hanya Rp 2.500.

Pengrajin Batik Tulis

Hal yang menarik adalah depresi ekonomi tidak selalu memukul semua lini perekenomian masyarakat, beberapa sektor seperti industri rumahan tidak terkena imbasnya sama sekali.  Tercatat industri kecil terus melesat hingga berjumlah 266ribu unit dan menyerap tenaga kerja hingga 90 juta jiwa pada tahun 2005.  Hal ini dapat dibuktikan  sebagai contoh pasca krisis 98 terjadi kemajuan di bidang industri tekstil, menjamurnya usaha tekstil di jawa barat khususnya bandung akibat permintaan pasar yang tinggi dan bahan baku yang disuplai dari dalam negeri.

Ekonomi skala kecil yang dikembangkan oleh masyarakat yang merupakan agen non pemerintah, mereka berkontribusi dalam ekonomi nasional yang berhasil bertahan saat krisis. Hal ini dapat terjadi akibat ketergantungan suatu unit produksi kecil terhadap supply chain tidak begitu terpengaruh oleh keadaan ekonomi nasional yang carut marut akibat inflasi yang terlalu tinggi, yang juga menyebabkan harga-harga bahan baku impor menjadi mahal. Selain itu karakteristik masyarakat Indonesia yang berjiwa entepreneur dapat menjadi kekuatan nasional dalam menstabilan ekonomi, jadi sudah sepatutnya usaha kecil menengah mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah.

 

(sumber gambar : bisnis.com, Tempo.co)

Facebook Comments

About Ardhana Reswari

Seorang Mahasiswa Ilmu Sejarah tingkat akhir di Universitas Gajah Mada. Tutor mahasiswa asing di Inculs UGM. Menjurarai beberapa perlombaan karya tulis tingkat nasional. Memiliki minat dalam penulisan Sejarah kesehatan dan Ekonomi Kerakyatan.