This is the default blog title

This is the default blog subtitle.

Terungkap, Rekayasa WNI Dalam Pembunuhan Kim Jong Nam

Terungkap, Rekayasa WNI Dalam Pembunuhan Kim Jong Nam

RuangRakyat — Kim Jong-Nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un, akhirnya tewas setalah  sempat mendapatkan perawatan di Kuala Lumpur International Airport (KLIA). Kematiannya menjadi fenomenal karena melibatkan seorang WNI.

dok : istimewa

Jong-Nam dibawa ke klinik ini setelah mengeluhkan sakit kepada resepsionis. Beberapa saat sebelum mengeluh sakit, berdasarkan rekaman kamera CCTV terlihat Jong-nam dibekap dan disemprot cairan oleh dua orang perempuan. Belakangan diketahui dua orang perempuan itu adalah Doan Thi Huong warga negara Vietnam dan Siti Aisyah, warga negara Indonesia. Berbagai media lalu berspekulasi, Jong Nam dibunuh atas perintah Jong Un karena sering melontarkan kritik kepada Kim Jong-Un.

Siti Aisyah dan Doan saat ini masih ditahan dan menjalani pemeriksaan di kantor polisi Diraja Malaysia di Selangor. Keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Jong-Nam. Sehari berselang ditangkap pula seorang lelaki berpaspor Korut. Dengan penangkapan ini,  sudah ada empat orang yang ditahan Kepolisian Malaysia terkait penyelidikan kematian mendadak Jong-Nam. Tiga orang lainnya yang ditangkap terlebih dahulu adalah seorang wanita berpaspor Vietnam atas nama Doan Thi Huong (28), seorang wanita Indonesia bernama Siti Aisyah (25) dan seorang pria Malaysia bernama Muhammad Farid Jalaluddin (26) yang merupakan kekasih Siti Aisyah.

Wapres Jusuf Kalla dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian sependapat menyebut Aisyah diduga dimanfaatkan oleh oknum tertentu. JK menyebut Aisyah adalah korban dalam kasus ini karena perempuan asal Serang itu diduga mau menyemprot Jong-Nam hanya untuk acara reality show.

Menurut Tito, “Aisyah awalnya dimanfaatkan untuk aksi lucu-lucuan. Mereka sudah pernah melakukan aksi serupa sebanyak tiga sampai empat kali dengan tujuan sebagai aksi untuk bercanda. Aisyah dibayar sekitar Rp 3 juta saat mengikuti reality show tersebut. Pihak keluarga pun mengetahui soal Aisyah yang ikut reality show.” sebagaimana dilansir dari detik.com.

Menelisik perjalanan Siti Aisyah yang tidak dilatih sebagai agen intelijen, dan ia mencari uang dengan mau melakukan aksi itu, sehingga ia menjadi korban potensial yang bisa dimanfaatkan oleh agen intelijen sebagai innocent proxy. Dan Pengungkapan tersangka berpaspor Korut itu akan memberikan bukti yang kuat untuk membuktikan anggapan ini.

Pemerintah Indonesia melalui kedubes Indonesia untuk Malaysia sudah sepatutnya melakukan pendampingan hukum dalam kasus ini, dan memberikan dukungan secara maksimal. Bila memang Aisyah tidak terbukti sebagai master-mind dalam pembunuhan apalagi tidak mengetahui apa yang dilakukan.

Disisi lain Korea Utara nampaknya tidak terlalu bergeming terhadap kasus yang menewaskan sodara pemimpin negara Komunis itu. Dugaan bahwa pembunuhan ini direkayasa sangat kuat, pasalnya dengan kediktatoran rezim, Kim Jong Un tidak segan melakukan penghilangan nyawa bagi anggota keluarganya yang tidak loyal. Pembunuhan ini pun tentunya akan memberikan efek deteren bagi anggota keluarga dan jajarannya yang lain untuk selalu tunduk dibawah pengaruhnya.

Facebook Comments

About Redaksi Ruang Rakyat

RuangRakyat memberikan ruang bagi kamu yang ingin menuangkan gagasan ke seluruh rakyat Indonesia.